Pernahkah kamu merasa setiap kali kamu ingin berfokus, ingin konsentrasi, dengan pekerjaan tapi tiba-tiba pikiranmu kemana-mana atau tiba-tiba pengen scroll TikTok, Twitter dan media sosial yang lainnya? Sebenarnya kesulitan untuk konsentrasi bisa dialami oleh siapa saja, tapi kalau kamu merasa terlalu sering tidak fokus kamu pasti bertanya-tanya kenapa hal ini terjadi.
Normalnya, manusia menghabiskan 47% waktu bangun tidur untuk berpikir daripada melakukan sesuatu. Namun, kalau kamu sering nggak fokus padahal kamu harus berkonsentrasi, patut kamu waspadai. Bisa jadi kamu mengalami Short Attention Span.
Kenapa Sulit Konsentrasi?
Short attention Span adalah suatu kondisi kondisi di mana seseorang mudah terganggu ketika melakukan sesuatu dalam jangka waktu yang lama dan mengalami kesulitan untuk tetap fokus dan berkonsentrasi. Banyak hal yang bisa mempengaruhi tentang fokus, salah satunya adalah over stimulasi video pendek. Bagaimana bisa?
Sadar atau tidak, penggunaan sosial media yang menyediakan video pendek atau short content form seperti TikTok, Instagram reels, dan Youtube Shorts sedang diminati saat ini. Indonesia sendiri memiliki 126,83 juta pengguna TikTok per Januari 2024 yang menjadikan Indonesia menjadi negara kedua pengguna terbanyak platform ini. Video pendek menjadi pilihan pengguna sosial media karena mampu menyampaikan informasi yang mudah untuk dicerna bagi penggunanya dan memudahkan mereka untuk menyimpan konten tersebut untuk ditonton nanti atau ditonton berulangkali.
Kecenderungan untuk menonton konten berdurasi pendek ini berhubungan dengan cara kerja otak, atau bisa dibilang sudah di tahap “kecanduan”. Kalau kamu sering menonton video pendek yang membuat kamu senang, secara tidak sengaja kamu menstimulasi otak untuk mentolerir mencari kesenangan tadi dari video-video singkat lainnya dan menjadi kurang sabar untuk menonton video yang berdurasi lebih dari 30-60 detik.
Cara agar Tidak Sulit Konsentrasi
Jika kamu merasa beberapa penjelasan sebelumnya terjadi di kamu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa mengembalikan konsentrasi kamu.
- Atur jadwal. Mencoba untuk mengatur jadwal untuk kegiatan penting kamu seperti setengah jam untuk mengerjakan tugas, 20 menit selanjutnya untuk beristirahat. Hal ini mencegah kamu melakukan hal-hal lain yang tidak sesuai jadwal.
- Memutus distraksi. Kamu bisa mengatur suaranya ternyaman versimu yang bisa membantu untuk berkonsentrasi. Kamu juga bisa mematikan notifikasi di HP agar lebih fokus.
- Mencoba untuk menonton konten yang lebih panjang. Kamu bisa memulai dengan mengurangi video pendek dan mulai kembali menonton konten video kesukaanmu. Mulai dari yang berdurasi 3-5 menit, kemudian berganti ke video dengan durasi yang lebih lama secara perlahan.

Short Attention Span bukan hal yang perlu ditakuti, tapi bisa menjadi salah satu tanda dari attention deficit hyperactive disorder atau yang biasa kita kenal dengan ADHD. Jika kamu merasa masalah konsentrasi kamu mempengaruhi kehidupan kamu, sebaiknya segera mencari bantuan profesional.
Ditulis oleh Firyal A/aboveeidea.
Referensi
Adrienne Santos-Longhurst. (2019). Healthline. What Are the Causes of a Short Attention Span, and How Can I Improve It?. Diakses melalui (https://www.healthline.com/health/short-attention-span#risk-factors) pada 17 Juli 2024.
Erica Santiago. (2024). The Psychology of Short-Form Content: Why We Love Bite-Sized Videos. Diakses melalui (https://blog.hubspot.com/marketing/short-form-video-psychology#what-are-short-form-video) pada 19 Juli 2024.
Heather Song. (2024). Campanile. Diakses melalui (https://thecampanile.org/29953/lifestyle/short-form-content-popularity-suspected-to-dramatically-lower-attention-span-focus-in-classrooms/) pada 18 Juli 2024.
Monavia Rizali. (2024). DataIndonesia. Data Pengguna Aplikasi TikTok di Indonesia pada Oktober 2021-Januari 2024. Diakses melalui (https://dataindonesia.id/internet/detail/data-pengguna-aplikasi-tiktok-di-indonesia-pada-oktober-2021januari-2024) pada 17 Juli 2024.
Sharon Liau. (2023). Why Can’t I Focus?. Diakses melalui (https://www.webmd.com/add-adhd/why-cant-i-focus) pada 18 Juli 2024.
Usama Sohail. (2024). Short form content on social media is reducing our attention span. Diakses melalui (https://www.researchhub.com/post/1621/short-form-content-on-social-media-is-reducing-our-attention-span) pada 18 Juli 2024.